suasana silaturahim dan diskusi masyarakat sukabumi dan Korps Resimen Mahasiswa (Menwa) |
Silaturahim
dan diskusi “Mencermati nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 Dalam Masa Kekinian”
yang diselenggarakan oleh tokoh masyarakat sukabumi dan Korps Resimen Mahasiswa
(Menwa), di Hotel Maxone Kota Sukabumi, (22/01/2018).
Diskusi
yang dibuka oleh Dr. H.M.N. Hanafie Zain, M.Si, selaku Ketua Dewan Penasehat
Korps Menwa Sukabumi, dilanjutkan oleh tiga orang narasumber diantaranya Dr.
KH. Fajar Laksana, Drs. Munandi Saleh, dan Herry Hendrayana, SH., M.Pd. dan
diakhiri dengan pembacaan dan penandatanganan Pernyataan Sikap & Kebulatan
Tekad.
Acara
ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Sukabumi, Yunus Suhandi, dan perwakilan dari
beberapa kalangan seperti Organisasi : IPNU, Pemuda Pancasila, FKPPI, Forum Pemuda Lintas Agama, Pegiat seni
& kebudayaan, perwakilan BEM perti
di Sukabumi, Gerakan Anti Narkoba Sukabumi.
Dalam
sambutan, penasehat korps menwa Sukabumi mengatakan, Menwa konsisten dengan
visi bela negaranya, sampai saat ini masih terus menerus melanjutkan
kaderisasi, menumbuhkembangkan semangat bela negara di kalangan generasi muda. Hanafie
berharap acara Silaturahim masyarakat Sukabumi & alumni Menwa ini dapat
memperkuat jalinan silaturahim yg telah lama dibina oleh menwa dan tokoh2
masyarakat.
Pada
kesempatan ini, Ketua DPRD kota Sukabumi, Yunus Suhandi, menilai keberadaan Menwa
layak dipertahankan karena setia dengan 4 pilar kebangsaan.
Pembicara
kedua, Munandi Shaleh mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara adalah hasil
musyawarah para faunding father bangsa ini, maka jadikanlah sebagai pedoman
hidup dalam berbangsa dan bernegara, bukan dijadikan sebagai alat untuk
memarjinalkan suatu kelompok atau mendiskreditkan suatu kelompok dan mengaku
serta mengklaim seolah-olah dirinyalah yang paling pancasilais.
Seorang
Pancasilais, lanjut Munandi, tentu akan menggemarkan dalam hidup dan
kehidupannya untuk tetap komit terhadap empat pilar kebangsaan. Jangan
melakukan tindakan atas nama pancasila, padahal yang sebenarnya justru
menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Jadikanlah Pancasila sebagai pandangan
hidup berbangsa dan bernegara dengan tidak mengabaikan nilai-nilai lain yang
menjadi sumber lahirnya Pancasila. Pungkas Munandi.
Kemudian,
Pembicara ketiga, Herry Hendrayana mengatakan, Pada dasarnya kontitusi itu
produk politik, faktor kekuatan politiklah yang justru sangat determinant
pengaruhnya dalam menentukan apakah kontitusi harus berubah atau tidak.
Konfigurasi kekuatan politik yg berkuasa pd suatu waktu, sabagai "de riele
machtsfactoren" yg menentukan nasib suatu kontitusi, terlepas dari flesible
atau rigidnya suatu kontitusi.
NASKAH PERNYATAAN SIKAP DAN KEBULATAN TEKAD YANG DIBACAKAN SERTA DITANDATANGANI OLEH SEMUA PIHAK YANG HADIR PADA ACARA SILATURAHIM DAN DISKUSI |